Istilah perkembangan berarti
serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van den Daele
perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Perkembangan bukan sekedar
penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan
kemamapuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan
fungsi yang kompleks.
A.
Pengertian Moral
Moral adalah suatu aturan atau tata cara hidup yang bersifat
normatif (mengatur/mengikat) yang sudah ikut serta bersama kita seiring dengan
umur yang kita jalani (Amin Abdulah: 167), sehingga titik tekan ”moral” adalah
aturan-aturan normatif yang perlu ditanamkan dan dilestarikan secara sengaja,
baik oleh keluarga, lembaga pendidikan, lembaga pengajian, atau
komunitas-komunitas lainnya yang bersinggungan dengan masyarakat.
Pada saat memulai kehidupan anak tidak
langsung mengerti segala sesuatu yang ada disekelilingnya. Oleh sebab itu, ia harus mendapatkan suatu penjelasan tentang
apa yang sedang ia amati melalui pematangan dan belajar hal ini tergantung pada
tingkat kecerdasan yang dimilikinya dan suatu pengalaman yang ia miliki, bila
perilaku anak berkembang dengan normal itu bertanda bahwa perkembangan anak
berkembang dengan pesat.
Anak akan memperkenalkan orang-orang
dan benda yang ia kenal karna ia menganggap bahwa mereka menyenangkan hatinya
walaupun awalnya ia merasakan takut dan disitulah anak mulai bereaksi terhadap
keseluruhan nya dari bagian ke bagian seolah-olah itu semua kesatuan yang sama.
Itulah sebabnya, mengapa pembiasaan emosi terjadi sangat mudah.
Dengan demikian pada saat anak
mengalami perkembangan moral anak akan banyak dipengaruhi oleh lingkungannya
terutama orang tua karena orang tua lah yang pertama kali mengajarkan dan
mengenal nilai-nilai perilaku yang sesuai dengan norma-norma agama.
Adapun beberapa sikap yang perlu
diperhatikan saat perkembangan moral anak berlangsung, yaitu:
1.
Konsisten
Ayah dan ibu harus
konsisten saat memberikan peraturan yang sama tidak boleh membuat peraturan
yang berlawanan pada anaknya, jika peraturan yang dibuat ayah dan ibu nya tidak
sama maka anak akan bingung dengan peraturan yang orang tuanya buat.
2.
Sikap
Sikap orang-orang di
lingkungan sekitarnya terutama orang tua sangat berpengaruh, jadi orang tua
harus bisa mempengaruhi perkembagan moral anak, karena pada saat anak berumur
3-5 cenderung akan melakukan peniruan sikap. Sikap orang tua yang keras
(otoriter) cenderung akan menghasilkan sikap disiplin semu pada anak, sedangkan
sikap acuh tak acuh alias masa bodoh,cenderung mengakibatkan sikap yang kurang
bertanggung jawab dan kurang kurang memperdulikan norma pada diri anak. Sebaiknya
sikap yang harus dimiliki orang tua adalah sikap kasiih sayang, keterbukaan,
musyawarah, dan konsisten.
3.
Penghayatan
dan pengalaman agama yang dianut
Orang tua merupakan
panutan bagi anak, termasuk panutan dalam mengamalkan ajaran religiusnya, dengan
cara memberikan ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama pada anak, maka
anak akan mengalami perkembangan yang baik.
4.
Sikap
konsisten orang tua dalam menerapkan norma
Orang tua yang
menghendaki anaknya berbohong atau berlaku tidak jujur, maka mereka harus
menjauhkan dirinya dari perilaku bohong atau tidak jujur. Apabila orang tua
mengajarkan pada anak untuk berperilaku jujur, bertutur kata yang sopan,
bertanggung jawab, tetapi orang tua sendiri menampilkan pelaku yang sebaiknya
maka anak akan meniru perilaku yang orang tua nya lakukan. Maka jangan heran
jika perlaku seorang anak tidak akan jauh dari perilaku orang tua nya.
Bibliography
Hurlock, E. B.
(n.d.). Psikologi Perkembangan edisi Lima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
No comments:
Post a Comment